
Berinvestasi memang menyenangkan, namun tidak ada investasi yang bebas dari risiko. Namun, bukan berarti risiko investasi yang timbul tidak dapat disiasati. Simak beberapa hal yang bisa dilakukan berikut untuk meminimalisir risiko investasi:
- Pahami bahwa setiap investasi punya risiko yang menyertai
Tidak ada investasi yang 100% aman. Pasti ada risikonya yang menyertai. Sedikitnya, ada risiko negara, risiko kebangkrutan, risiko default, dan lain-lain. Jadi apabila Anda berharap untuk berinvestasi di tempat yang aman, maka sebaiknya pelajari dahulu tentang instrument – instrument investasi yang ada. Karena dengan semakin memahami apa dan bagaimana sifat instrument investasi yang Anda pilih, maka risiko juga dapat Anda kendalikan. - Menabung di tabungan dan di deposito juga tidak terbebas dari risiko, yaitu risiko inflasi
Pahamilah bahwa menabung tidak lagi pangkal kaya. Uang yang Anda tabung di bank akan terkena biaya administrasi, dan pajak. Dan yang terbesar adalah inflasi. Inflasi sendiri pada umumnya adalah sebesar 10% di lapangan. Kenaikan harga barang tidak bisa dihindari. Sebagai gambaran, kalau Anda mendepositokan uang Anda di bank sebesar Rp. 20 juta saat ini dengan bunga 6% plus pajak, dan inflasi yang terjadi adalah sebesar 10%, maka 20 tahun dari sekarang uang Anda hanya bisa membeli barang yang saat ini harganya Rp. 8 juta. Jadi, tidak berinvestasi malah akan membuat Anda lebih berisiko kehilangan uang karena inflasi. - Berinvestasi butuh waktu dan pembelajaran yang baik
Cara mudah untuk mendapatkan informasi tentang investasi apa yang cocok untuk Anda dan tujuan keuangan Anda, adalah dengan berkonsultasi langsung pada seorang perencana keuangan. Tapi kalau Anda ingin melakukannya secara mandiri, maka Anda perlu menyadari bahwa investasi itu butuh waktu dan pembelajaran yang baik. Apabila Anda ingin memulainya, mulailah sejauh isi dompet, atau semampu Anda. Jangan pernah berpikir uang akan hilang, tidak. Tapi dengan uang yang Anda investasikan, secara perlahan Anda akan bisa mempelajari bagaimana pergerakannya dan mulai terbiasa dengan sifat dari investasi itu sendiri sehingga Anda bisa mengambil keputusan untuk menambah atau membiarkan. - Risiko bisa diminimalisir dengan perpanjangan waktu dan diversifikasi
Seperti pohon, investasi butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang. Apabila Anda adalah pemula, maka sebaiknya berinvestasilah untuk jangka panjang atau lakukan diversifikasi. Dengan demikian maka risiko akan terbagi, dan ketika ada portfolio Anda yang sedang turun, maka akan terimbangi dengan portofolio instrument investasi lain yang sedang menguntungkan. - Investasi tidak harus mahal
Instrumen investasi pilihan bisa dimulai dengan Rp. 100.000,00. Pada instrumen investasi yang tepat, investasi sebesar Rp 250.000 per bulan bisa menjadi Rp 1,6 milyar dalam 20 tahun. Anda juga tidak harus memperhatikan chart atau memonitornya setiap hari. Cukup bersikap menabung, seperti layaknya menabung di tabungan biasa. Kalau masih bingung instrumen investasi apa yang sebaiknya Anda gunakan, Arkana akan bisa membantu memilihkan sesuai dengan profile resiko dan tujuan keuangan yang dimiliki.
Dengan banyaknya jenis instrumen investasi yang bisa dipilih, agar terhindar dari instrumen investasi bodong, pilihlah investasi yang memang tercatat, terdaftar dan diawasi oleh OJK. Sesuaikan juga instrumen investasi dengan tujuan keuanganmu. Selamat berinvestasi!#