
Seringkali kesalahan dalam mengatur keuangan adalah penyebab dari pendapatan yang dirasa tidak pernah cukup. Padahal banyak orang yang memiliki pendapatan lebih rendah atau pas-pasan, malah masih bisa menyimpan uangnya dan melakukan investasi secara berkala. Jangan-jangan bukan penghasilannya yang kurang, tapi memang kamu melakukan kesalahan dalam mengatur keuangan, Jadi penting bagi kamu untuk menyadari terlebih dahulu, apa yang sebenarnya menjadi kesalahan-kesalahan dalam mengatur keuangan pribadi kamu. Sehingga dengan demikian, kamu bisa melakukan perbaikan dan memiliki pengaturan keuangan yang lebih baik.
Kesalahan-kesalahan mengatur keuangan yang menjadi penyebab seseorang sering merasa
pendapatannya kurang, adalah sebagai berikut:
1. Tidak memiliki pos-pos keuangan dan tujuan keuangan
Biasanya setelah menerima gaji, kamu ternyata nggak memiliki perhitungan keuangan yang baik apalagi pos-pos keuangan. Pos-pos keuangan penting banget kamu buat, untuk mengalokasikan pengeluaran kamu agar sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Nah karena kamu nggak memiliki perhitungan apalagi pos-pos keuangan ini, akibatnya seringkali di awal bulan atas setelah menerima gaji, pengeluaran pun berlebihan. Baik untuk makan, online shopping atau kopi kekinian. Baru setelah tengah atau akhir bulan, makanan yang di bawa adalah rantangan dari rumah. Nggak hanya itu, kamu juga nggak memiliki tujuan keuangan yang spesifik. Karena selain belum ada kesadaran, belum ada juga kebutuhan untuk memiliki tujuan keuangan yang besar. Tujuan keuangan yang dimiliki biasanya terbatas pada pengelolaan dana untuk traveling, yang akan menghabiskan seluruh tabungan tanpa sisa, untuk satu kali traveling lagi. Padahal dengan dana yang sama dan investasi yang tepat, hasil yang diterima akan jauh lebih besar dan traveling juga bisa lebih jauh loh.
2. Mengutamakan gaya hidup daripada kebutuhan hidup
Kopi kekinian, kafe-kafe lucu, sering menjadi tempat tujuan untuk sekedar bertemu dengan teman atau meluangkan waktu. Kadang karena terlalu sering, hal ini yang justru menggerus sebagian besar penghasilan, diluar dari kebutuhan makan sehari-hari. Padahal, kebutuhan pokok seperti makan dan transportasi, menjadi meningkat demi mengutamakan kegiatan ini, dibanding apa bila kamu memasak makanan sendiri atau memasak di rumah. Boleh kok memiliki gaya hidup. Tapi baiknya kamu batasi atau kamu budgetkan. Mulai berani berkata tidak atas ajakan seperti ini. Karena mungkin penghasilan kamu sebenarnya nggak mumpuni tapi kamu paksakan. Jangan khawatir kehilangan teman ya Sobat Arkana. Karena teman yang baik nggak akan marah kok, malah mungkin akan mentraktir kamu kalau kamu sedang terbatas kondisinya.
3. Tidak memiliki asset investasi
Nah ini salah satu yang penting. Meski ada banyak kampanye tentang investasi dan akses untuk informasi mengenai literasi keuangan sudah semakin banyak, namun bukan berarti kesadaran berinvestasi itu sudah ada. Hal ini terjadi karena kamu merasa belum ada kebutuhan untuk berinvestasi dan sebaiknya uang yang ada dipergunakan untuk kepentingan yang lain. Yaitu pemenuhan gaya hidup seperti shopping online atau kopi kekinian. Dan investasi dianggap bukan suatu kebutuhan, sehingga sering malah diabaikan. Padahal, kalau kamu nggak memulainya dari sekarang, kamu bisa semakin nggak bisa menjangkau asset asset impian kamu.
4. Tidak memiliki dana darurat
Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk kondisi darurat, yang secara mendadak membutuhkan dana yang besar. Misal dengan pemutusan hubungan kerja, sakit yang tidak dicover asuransi, dan hal-hal lain yang membutuhkan dana segar dalam waktu singkat. Intinya, dana ini bisa dipakai tanpa mengganggu kebutuhan hidup kamu. Atau malah kalau penghasilan kamu sedang terhenti baik karena sakit atau pemutusan hubungan kerja, tagihan dan kebutuhan nggak bisa libur. Fungsi dana darurat adalah untuk ini. Tapi biasanya sih uang yang ada akan langsung habis dipakai untuk keperluan saat ini, berupa upaya pemenuhan gaya hidup. Nah untuk kamu yang nggak punya dana darurat, baiknya mulai menabung untuk dana darurat ini dulu sebelum mulai berinvestasi. Karena kamu nggak akan pernah tahu kapan hujan itu datang. Akibatnya, apabila mendadak membutuhkan dana yang sangat besar untuk kebutuhan yang mendadak, utang menjadi pilihan. Kamu tentunya nggak mau punya utang kan?
5. Memakai kartu kredit tanpa perhitungan
Kartu kredit sering sekali menjadi kartu godaan. Penawaran menarik mulai dari diskon khusus sampai cicilan 0% sering membuat seseorang membeli secara kompulsif, dan lupa memperhitungkan kemampuan bayar. Akibatnya kamu hanya bisa membayar cicilan minimalnya setiap bulan, sehingga ada bunga yang lebih besar yang sebenarnya dibebankan. Apabila kamu hanya sanggup membayar cicilan minimum dari suatu tagihan kartu kredit, sebenarnya berarti kamu belum sanggup dalam memiliki barang kebutuhannya tersebut. Dan bukan mustahil barang tersebut adalah kebutuhan konsumtifnya yang sebenarnya kamu paksakan. Bunga kartu kredit sendiri bisa mencapai 3.5% sebulan atau 42% setahun. Belum lagi kalau kamu terlambat bayar, kamu akan dipersulit untuk bisa memperoleh pinjaman dari bank di masa mendatang.
Mengelola keuangan sebenarnya tidaklah sulit. Langkah awal sederhana yang bisa kamu dilakukan adalah dengan membedakan antara kebutuhan dan kemauan. Mulailah dengan membuat cashflow dan hitung ulang pengeluaran kamu agar cashflow kamu bisa positif. Dengan demikian kamu akan bisa mengetahui secara detail berapa kebutuhan kamu sebenarnya. Lakukan penyesuaian, dan buatlah pos-pos keuangan agar kamu terhindar dari kesalahan financial, yang bisa menjerumuskan kamu ke dalam utang tidak berkesudahan. Dan jangan lupa untuk memulai berinvestasi. Kalau masih bingung, tanya ke Arkana ya. Kamu bisa chat kita atau dm di Instagram.#