minimalisir risiko

Kehilangan uang dalam berinvestasi tentu adalah satu hal yang paling ditakuti, apalagi oleh investor pemula. Berikut 5 hal yang wajib kita lakukan untuk meminimalisir risiko investasi.

1. Diversifikasi

Diversifikasi langkah pertama meminimalisir risiko investasi, yang berarti membagi risiko investasi. Atau dengan kata lain tidak menaruh telur dalam satu keranjang. Apabila Anda adalah investor pemula, maka tidak ada salahnya berinvestasi dari yang mudah dan murah, di reksadana misalnya.

Dalam sebuah instrument investasi reksadana, sudah ada resiko yang diversifikasi oleh manager investasi. Atau untuk investor yang sudah lebih ahli, baiknya tidak berinvestasi di satu produk. Misalnya hanya di reksadana saja, atau di saham saja, atau di logam mulia saja.

Saham misalnya, ada 10 sektor yang menyertai. Sektor perbankan, property, consumer goods, infrastuktur adalah sedikit dari pilihannya. Bagi risiko dengan tidak hanya membeli saham perbankan, tapi juga saham di sektor lain. Dengan demikian Anda bisa melihat, ketika sektor perbankan sedang turun misalnya, sektor infrastruktur dan property ternyata naik, sehingga portofolio yang Anda miliki tetap menguntungkan dibandingkan bila Anda hanya berinvestasi di satu bidang saja.

 

2. Memperpanjang waktu investasi

Risiko investasi juga bisa diminimalisir dengan perpanjangan waktu. Beberapa jenis saham dan reksadana baru akan terlihat bagaimana kinerjanya setelah 3-5 tahun, bahkan lebih dan mampu memberikan hasil imbal balik yang lebih baik daripada kalau Anda melakukan trading harian.

Kalau Anda tidak memiliki banyak waktu, belum memiliki keahlian technical analysis, baiknya perdalam saja fundamental analisis Anda terlebih dahulu, agar bisa dipergunakan langsung dalam memilih saham atau reksadana. Dengan demikian, investasi yang Anda lakukan bisa terukur dan tidak ada beban kekhawatiran tambahan dalam berinvestasi. Atau, tentukan dahulu, apakah Anda seorang investor, atau memang ingin menjadi trader?

 

3. Risk management

Managemen risiko ini sebenarnya mengatur resiko, agar Anda tidak selalunya was-was dalam berinvestasi. Dengan kata lain, bisa menjawab seberapa besarkah Anda bisa menerima kerugian? Kalau misalnya Anda sampai tidak bisa tidur karena khawatir dengan investasi yang Anda lakukan, maka artinya investasi yang Anda lakukan sudah salah.

Risk managemen lain yang bisa Anda lakukan adalah hanya mempergunakan dana dingin dalam berinvestasi, tidak berutang dan memakai uang hasil utangan untuk berinvestasi, tidak memiliki utang, sudah memiliki dana darurat, dan tidak mengganggu uang belanja untuk pemenuhan kebutuhan pokok di rumah. Pahamilah bahwa investasi juga butuh kehati-hatian. Kalau Anda masih ragu, silahkan tanyakan kepada admin kami tentang hal ini.

 

4. Tenang dan jangan panik

Kalau Anda mendapati portfolio yang Anda miliki mendadak mengalami kerugian dan merah, sehingga ada potensi rugi yang belum terealisasi yang lumayan tinggi, sebaiknya tidak terburu-buru mengambil keputusan untuk jual rugi atau cut loss.

Dalam berinvestasi, fluktuasi naik-turun akan selalu ada. Namun bukan berarti setiap penurunan harus selalu diikuti dengan jual rugi demi menutupi kemungkinan kerugian yang lebih jauh. Pelajari dan cari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab portfolio Anda memerah. Apakah ada kejadian yang luar biasa seperti suatu aksi korporasi, laporan keuangan yang buruk atau malah hanya sesederhana force majour? Dengan pemilihan yang tepat, sebenarnya hal seperti ini bisa diantisipasi dan sudah terprediksi.

Beberapa investor saham malah menunggu kondisi market yang sedang crash sebagai kesempatan atau ajang diskon yang memang dinanti. Oleh sebab itu bekali diri dengan pengetahuan yang cukup dan banyak membaca, sebelum memutuskan untuk menjual rugi atau malah menambah porsi.

Baca Juga: Cara Memahami Risiko Investasi

5. Switching

Switching adalah salah satu upaya untuk memperkecil risiko investasi. Misal untuk saat ini instrumen  investasi pilihan Anda ternyata sedang merugi, maka tidak ada salahnya juga untuk mengganti dengan instrumen investasi yang sedang naik. Kembali ke poin 3, bagaimanakan manajemen resiko yang sudah Anda lakukan? Berapakah toleransi kerugian yang bisa Anda terima? Memang membutuhkan waktu dan pembelajaran yang lebih lanjut untuk berinvestasi secara Mandiri.

Namun apabila Anda tidak memiliki banyak waktu, maka serahkan saja pada yang ahli. Arkana memiliki tim khusus yang bisa membantu Anda dalam memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan dan profile resiko yang Anda miliki. Dan apabila masih ada hal-hal yang membingungkan, Anda akan bisa bertanya langsung pada perencana keuangan kami mengenai instrumen investasi yang Anda pilih, sehingga Anda tidak akan pernah merasa sendirian dalam hal ini.

Kapan waktu yang tepat untuk hold atau switch ke instrument investasi lain, kapan sebaiknya cut loss atau menambah, membutuhkan perhitungan yang baik dan hati-hati. Namun, ingatlah bahwa berinvestasi sekecil apapun tetap lebih berarti daripada tidak berinvestasi sama sekali. Karena Anda tidak akan pernah tahu, apa atau siapa yang Anda selamatkan esok, dengan investasi yang Anda lakukan hari ini.#